Pandemi Covid-19, Manusia Banyak yang Menangis, tapi alam?

 Adanya Pandemi Covid-19, Manusia Banyak yang Menangis, tapi bagaimana dengan alam?

Pandemi Covid-19 menyisakan banyak kisah. Dari dugaan konspirasi, proyek yang misterius, dan beberapa kisah lainnya. Hal-hal / kisah tersebut tidak semuanya bisa dipertanggung jawabkan. Akan tetapi, banyak hikmah yang bisa dipetik atau direnungi dari adanya pandemi ini.

Entah berapa banyak manusia yang meninggal yang disebabkan Covid-19 atau diduga Covid-19. Dan, entah berapa banyak juga manusia yang kehilangan pekerjaan utamanya, baik itu yang disebabkan PHK, kondisi pasar yang tidak mendukung, atau pun alasan lainnya terkait pandemi Covid. Serta, entah berapa perusahaan yang "terpaksa" gulung tikar atau pun "banting setir". Akan tetapi, apa sajakah hikmah dari semua ini?

Hampir semua orang yang masih sehat / memiliki hati dan akal sehat akan dapat merasa bahwa adanya pandemi Covid-19 ini mempunyai banyak hikmah. Ada hikmah agar kembali mengingat Allah SWT. Ada hikmah agar mengakui diri manusia ternyata sangatlah lemah, yang mana bisa rusak oleh adanya zat (virus) kecil ciptaan-Nya. Dan juga hikmah lainnya, termasuk hikmah "pulihnya" sebagian alam atau bumi dan langit dunia. 

Terlepas dari sulit atau tidaknya menerima hikmah-hikmah yang ada, tapi inilah adanya. Manusia banyak yang menangis, tapi "alam banyak yang tersenyum", atau banyak dari bagian bagian di bumi dan langit yang terpulihkan.

- dari beberapa sumber terdapat informasi bahwa lapisan ozon yang berlubang mulai pulih. Lapisan ozon di atmosfer bumi kembali pulih jauh lebih baik dari sebelumnya.

- dari beberapa penjuru terlihat langit di malam hari semakin cerah. Gugusan bintang-bintang semakin terlihat terang dan "besar". Bulan purnama pun terlihat semakin cantik.

- jumlah kendaraan yang lalu lalang di jalan raya semakin sedikit, dan diwarnai dengan jumlah pengayuh sepeda semakin banyak. Hal ini menyebabkan polusi udara menurun.

- pola hidup sehat seperti aktivitas merokok berkurang, sehingga polusi udara juga menurun.

- dunia tanam menanam dan bertani semakin digemari, sehingga jumlah tanaman yang notabene penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida semakin banyak.

- Dan lain sebagainya.

Tentunya kita berharap dan berdoa semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Semoga kehidupan kembali normal dan tidak hanya program "new normal". Sehingga dengan demikian, alam yang terpulihkan akan lebih berarti, terutama bagi manusia. Akhirnya juga, pandemi mereda, manusia tersenyum, bumi dan langit pun ikut tersenyum.

Terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya. Semoga ada manfaatnya.

#dari manusia pengamat biasa.

#hikmah tetap ada walaupun tak disadari

#hikmah tetap ada walaupun berat di rasa, atau pun terasa sepele.

#pandemi reda, manusia lega


Penulis adalah alumni FMIPA universitas di Jogja.

Komentar